BAHASA CERMIN BUDAYA

Beragam pendapat masing-masing orang tentang pelajaran bahasa Indonesia yang dijadikan sebagai salah satu materi ujian nasional. Padahal bahasa Indonesia sudah menjadi tuan rumah di negara sendiri karena negara kita tidak memiliki bahasa kedua. Hanya ada satu bahasa, yaitu bahasa Indonesia. Bahasa asing lain yang sering digunakan dan bersifat bahasa internasional seperti bahasa Mandarin, bahasa Jerman bahkan bahasa Inggris tetap menjadi bahasa asing di Indonesia bukan sebagai bahasa kedua walaupun sudah sering digunakan sebagai bahasa pengantar wajib disekolah-sekolah tertentu dan berbagai lokasi bisnis.
Saat lulus dari bangku SMP Ny.Suliyati berniat ingin mengambil sekolah yang mengantarkannya menjadi seorang pegawai departemen atau pegawai bank. Maka ia memutuskan untuk meneruskan sekolahnya di Sekolah Menengah Atas Ekonomi atau lazimnya disingkat SNEA. Beliau menyelesaikan sekolahnya dan diterima di UGN salah satu universitas terbaik dan ternama. Beliau merasa kesulitan membayar biaya kuliah sebesar tujuh puluh lima ribu rupiah yang terbilang mahak saat itu. Akhirnya ia memutuskan untuk mengambil jurusan Bahasa Indonesia di universitas lain. Ia berharap nantinya akan membantunya mengantar menjadikannya pemandu wisata atau penyiar radio. Setelah menapaki setengah studinya dijurusan bahasa Indonesia ia dapat menyimpulkan manfaat mempelajari bahasa Indonesia. Yang pertama dapat menyatukan negara kerena bahasa merupakan pondasi komunikasi, tetapi tidak menutup kepiawaian bahasa asing karena juga dapat menggenggam dan menguasai komunikasi secara lebih meluas, kemudian bahasa menumbuhkan rasa cinta negara dalam berbahasa khususnya para pelajar pada umumnya. Yang ketiga bahasa merupakan modal utama dalam berkomunikasi sehingga jurusan bahasa Indonesia membimbing seseorang pandai berbahasa. Guru bahasa Indonesia di SMAN 12 ini sangat bangga ketika ilmu bahasa yang diucapnya dapay memberi efek positif bagi orang lain. -TFF
0 komentar:
Posting Komentar